Rabu, 16 November 2011

MY FAMILY

Hello my friends I want to talk you about my family..........(Bapak q, Ibu q, and.......Adik q)

This is my father
Ni Bapak q SANTOSO. Aku biasa memanggil beliau Bapak, bkn papa papi ataupun ayah dll. Bapak q tuh orangnya pintar, ganteng , perhatian, baik hati & tidak sombong hehehe.....pokoknya the best dah. tyus da lagi nih, Bapak q tuh paling narsis, pintar gambar, bisa gitar lagi romantis khan...???? Oh ya bisa nembang juga lho.....ngefans banget  q ma Bapak q. Bapak berprofesi sebagai guru di salah satu sekolah dasar Bulu Jateng, Di tengah kesibukan Bapak q, Beliau juga kuliah S1 lho walaupun umurnya tidak muda lagi, tapi tetep semangat  45.!!! .Universitas Terbuka adalah pilihan Bapak q gak tahu kenapa y. Wisuda Bapak q tanggal 20 Juli 2011 di Undip Semarang, wah seneng banget rasanya. Sayang q gak bisa liat Bapak q deh coz lagi sibuk kuliah.........hhehe......maap y Bapak. Thank you very much....... I LOVE MY FATHER, I MISS U..........FOREVER...........

This is my mother.
Ini Ibu q PUJIATI, ya gtu manggilnya Ibu, tp kadang2 q panggil emak, mami (ngiri ma yg laen), mbok (yg plg kusuka). Cory y lum da potonya coz Ibu q susah banget lo mau dipoto....heheh.....mash malu2 kayak q. Ibu q tuh cantik banget makanya q mirip banget ma Ibu q sma2 cantik.....hehe narsis dikit. Selain cantik, Ibu q pintar, baik hati, perhatian, tdk sombong.....eemmm pa lg y??? semua yg baek2 deh.....pa lagi low ma q.....huh sayang banget....ma adik q juga sih. Ibu q juga berprofesi sbg guru di salah satu sekolah dasar di desa Pragu Jateng.....pelosok bgt sama kayak SDnya Bapak. walau plosok, prestasi murid2nya wuih joss bgt coy.....cp dulu gurunya???? hehehe......Ibu q bangga bgt ceritanya. Sekarang Ibu masih kuliah sama kayak Bapak, tapi di Univ. Ronggolawe & lum wisuda, kn kuliahnya duluan Bapak. Ibu tuh hebat banget bagi waktunya antara mengajar jd ibu rumah tangga ma ngurusin putra putriny yg......emmmm rewel...hahaha....Jd kagak enak nih ma Ibu.........ngrepotin tyus sih. Maap y Ibu q sayang........Thank you very much.........I LOVE MY MOTHER, I MISS U........FOREVER........

This is my young brother.
Ini adik q....his name is ALFIAN SANTIYOGA.....keren kn??!!!. kata my parents dulunya Ibu q ngefans ma yoga pratama, artis cilik itu loh.....inget g??? makany adik q diksh nama yoga.....low santi tuh singkatan dari nama Bapak ( Santoso ) and Ibu q ( Pujiati )...ahe...bisa aja y. emmm alfian pa ya....lum tau q. Yoga adlh salah satu siswa SMP N 2 Rembang (SMP favorit 1 d kota Rembang, SBI lg) smbong dkit...hehehe.Yoga tuh anakny nakal banget alias badung, mklum lah anak cow.....tuh liat aja motor Ibu q mpek di pretelin ( bhs kerennya d modifikasi ) kayak gitu.....dulunya yg mau dipretelin ma adik q tuh motor q.....jelas aja q marah yaw, motor dah bagus2 eee mlah mau d pretelin....cory lah yaw....hahaha.....malah motor Ibu q yg kena & motor q dipakek Ibu q deh. secara q g pake motor tuk kuliah. tak hanya itu sajo....jelas2 lo modifikasi motor tuh gak gratis dong.......harus pakek vulusssss......ampek ratusan ribu lagi, waduh bahaya nih...tapi si yoga nih bisa nabung lho dari uang sakunya bwt modif motornya (motor Ibu yg udah diambil alih dya).ya tp kagak luput dari minta uang ortu juga.....hahaha....kasian bokap nyokap y. eehh......yg bwt q bangga punya adik kayak dya......yoga selalu sholat 5 waktu, di Masjid lg. Wah udah kayak anak pondokan.....hehe.....q aja kalah. Salut deh ma adik q yang satu itu.........Ada lagi nih, q ma adik q seleranya sama lho, palagi soal pakaian kayak fashion style gituh bhs gaulny. I LOVE MY YOUNG BROTHER, I MISS U...........FOREVER...........

Selasa, 15 November 2011

RESENSI NOVEL PADANG BULAN & CINTA DI DALAM GELAS

ika dikatakan bahwa novel ini (dwilogi Padang Bulan dan Cinta di Dalam Gelas) untuk mejawab rasa penasaran sebagian besar pembaca karena kisah di dalam Maryamah Karpov tidak tuntas memang ada benarnya. Novel kedua yang berjudul Cinta di Dalam Gelas menurutku justeru lebih pantas diberi judul tersebut. Di novel inilah sepak terjang Maryamah digambarkan dengan jelas bukan hanya sekilas seperti dalam Maryamah Karpov

Jika dibandingkan dengan tetralogi sebelumnya, dwilogi ini terasa lebih nakal. Andrea membebaskan dirinya untuk bermain-main dengan bahasa yang lebih berani. Ini bisa dimaklumi mengingat spirit awal penulisan tetralogi Laskar Pelangi adalah sebagi persembahan kepada guru tercinta mereka Bu Muslimah. Sedangkan dwilogi ini sepertinya memanfaakan momentum dan latar Laskar Pelangi sebagai dasar cerita saja sehingga Andrea memiliki sedikit beban moral untuk bersantun dalam bahasa.
Novel ini masih mengusung tema pergulatan seseorang yang tidak kenal menyerah dalam mengatasi kesulitan hidup. Dia yang sudah miskin secara struktural menjadi lebih terhimpit lagi ketika nasib tidak berpihak kepada dirinya. Ketika sandaran hidup mereka justru menginggalkan mereka maka dialah yang harus berjuang untuk melepaskan atau menahan himpitan kemiskinan tersebut.
Hebatnya diantara pergulatan melawan himpitan kemiskinan tersebut dia masih memiliki resolusi hidup atau semacam life list (hal-hal penting yang ingin mereka capai dalam hidup) yang justeru melampaui status/kondisi sosialnya. Bayangkan seorang penambang timah tradisional memiliki keinginan dan kegigihan yang tinggi untuk belajar Bahasa Inggris. Meskipun untuk itu dia harus menempuh jarak sejauh 100 km di akhir pekan ke tempat kursus.
Kesan yang mendalam dan mengaduk-aduk emosi justru kita temukan di awal,  Mosaik 1 yang berjudul Lelaki Penyayang. Dari sebuah narasi menggelikan yang membuat kita terkekeh (terutama jika kita pernah menaksir lawan jenis di usia remaja) berakhir dengan tragedi menyedihkan yang mebuat mata kita berkaca-kaca. Kejutan yang seharusnya menjadi saat paling membahagiakan bagi sebuah keluarga sederhana justeru berubah menjadi kejutan akibat malapetaka.
Kisah Enong (nama panggilam Maryamah) saja sebenarnya layak dijadikan tema sentral Padang Bulan. Sementara kisah cinta Ikal dangan A Ling justeru menjadikan novel ini terasa bertele-tele. Nampaknya Andrea hendak memuaskan pembacanya sekaligus. Pertama rasa penasaran pembaca tentang Maryamah. Yang kedua akhir dari kisah cinta Ikal dan A Ling.
Bagi mereka yang belum pernah membaca Laskar Pelangi beberapa bab/mosaik akan terasa membingungkan karena dia memakai alur balik. Beberapa bab/mosaik itu menceritakan saat-saat Ikal masih bersekolah di Sekolah Dasar.
Seperti yang dikatakan Andrea Hirata ini adalah novel kultural  yang hendak memotret kehidupan orang Melayu (Belitong). Hal itu tergambar secara sempurna dalam novel kedua Cinta di Dalam Gelas. Orang Melayu yang memiliki budaya lisan sangat tinggi menemukan tempat yang pas untuk “melestarikan” budaya tersebut di warung kopi. Lihatlah bagaimana penasarannya seorang isteri tentang rasa kopi dari warung kopi yang katanya lebih enak dari kopi buatannya.  Kemudian diam-diam dia membeli kopi dari warung kopi dan membawanya pulang dengan harapan suaminya tidak ngopi di warung. Tapi apa kata suaminya, kopi tersebut tidak seenak kopi buatan warung kopi.
Di novel kedua inilah Maryamah mendapatkan nama belakang Karpov karena memakai metode pertahanan permainan catur ala Anatoly Karpov. Maryamah memakai permainan catur sebagai medium perlawanan terhadap hegemoni atau kesewenang-wenangan beberapa orang (lelaki) terhadap dirinya  di masa lalu. Kesewenang-wenangan yang mengakibatkan trauma berkepanjangan dalam hidupnya. Dengan kemenangan dari permainan catur itulah Maryamah mengusir trauma yang menghantui hidupnya sekian lama.
Dua buah novel yang digabung menjadi satu (bundling) terhitung sebagai hal baru bagi dunia buku Indonesia, setidaknya dalam kurun terakhir ini. Dengan harga 76.500 (toko buku) atau 65.025 (toko buku online) terbilang cukup murah untuk novel yang lumayan tebal ini (lebih tebal dari Laskar Pelangi).
“Ia adalah lelaki yang baik dengan cinta yang baik. Jika kami duduk di beranda, ayahmu mengambil antip dan memotong kuku-kukuku. Cinta seperti itu akan dibawa perempuan sampai mati”

“Jika kuseduhkan kopi, ayahmu menghirupnya pelan-pelan lalu tersenyum padaku”. Meski tak terkatakan , anak-anaknya tahu bahwa senyum itu adalah ucapan saling berterima kasih antara ayah dan ibu mereka untuk kasih sayang yang balas membalas, dan kopi itu adalah cinta di dalam gelas.

PERAHU KERTAS